Kamis, 07 Februari 2013

APAKAH ANDA SUNNI ATAU WAHABI ??????????

Kekeliruan besar sebagian orang menyebut dirinya sunni (Ahlussunnah waljama'ah), tiada pengetahuan tentang Sunnah pada mereka kecuali hanya nama, lalu mereka berbangga-bangga dengannya seolah hanya merekalah yang selamat, Sunnah pada pandangan mereka seperti barang tercecer di padang sunyi yang ditemukan seorang pemungut alias tukang butut. Karakter merekapun seperti tukang butut, padahal mereka sangat jauh dari yang mereka pikirkan.

Sebagian lain memproklamirkan diri Sunni bukan Wahabi, dan alangkah mengherankan kalau orang yang mengatakan diri Sunni itu hanya bermodalkan kebodohan dan keberanian, bagaimana akal mencerna orang bodoh itu Sunni? Ulama saja mengaku diri mereka lemah mencapai Sunni hakiki kecuali orang- orang khusus saja, itupun mereka sedikit, bagaimana dengan orang-orang jahil, mereka di suatu lembah, Sunnah Kenabian di Iembah lain (jauh panggang daripada api).

Maka baru bisa disebut Sunni (Ahlulsunnah Waljamaah] adalah yang mengikuti Sunnah Rasulullah Saw dan Sahabat Serta mengikuti perkataan, perbuatan, Cara hidup dan akhlak mereka, hal ini membutuhkan pada ilmu dan amal, bila tiada Ilmu itu namanya Sunni bodoh, tentunya mustahil menjadi Ahlussunnah Waljamaah. bila tiada amal. ini disebut Sunni Alim. namun belum sempurna, oleh karena harus berkumpul antara ilmu dan Amal, iika tidak berarti mereka hanya Sunni Lisan, tiada Iain. Maka kami tidak menerima Sunni jahil walaupun berjenggot panjang dan banyak ibadahnya, di dalam hadist:
 "Yang paling jahat dari umatku adalah orang berilmu,yang merusak dan orang bodoh yang banyak  ibadah"

Seperti Lantunan seorang Penyair :

"Kehancuran besar Alim perusak, terlebih lagi Si bodoh dengan ibadahnya. Keduanya fitnah besar bagi Alam untuk yang mengikutinya dalam Agama"

Penyair Lain berkata :

كم لحية طا لت على ذقن جاهل    وما تحته الا الغباوة والجهل
"Berapa banyak jenggot panjang diatas dagu, Tiada dibawahnya kecuali kedunguan dan kebodohan"

Sunnah Nabi dapat dilihat dari diri Sesorang pada sekalian gerak, diam, berhati-hati dalam tiap-tiap ibadah dan mu'amalah, cara berjalan. berbicara, makan, minum dan lain-lain, semua itu wajib pada manusia, seorang yang mengikut Sunnah tidak melakukan suatu perbuatan sebelum mengetahui hukum Allah SWT tentangnya dan bertanya pada Ulama dan mengikuti orang yang mengikuti Sunnah Nabi , Dari inilah kita kenal bahwa Sunni bukanlah pada gaya yang khas atau bentuk tertentu bahkan lebih mulia pada persoalan ini kita sembunyikan agar tidak menyeret Orang-orang bodoh dan beraqidah lemah mengikuti kita, karena melihat Sorban atau jenggot kita sesuai hadits Nabi :
   ان الله لا ينظر الى  صوركم ولا الى اقوالكم ولكن ينظر الى ما فى قلوبكم واعمالكم
 " Bahwa Allah Azza wa Jalla tidak melihat pada rupa kamu dan tidak pada segala perkataan kamu tetapi melihat pada apa yang ada dihati dan perbuatanmu"

 Kita faharni dari celah-celah hadits mulia ini, tampilan- tampilan imitasi yang dipegang oleh sebagian orang yang menyebut diri Wahabi seperti tebalnya jenggot. pakaian putih, bersorban dan sejenisnya tidak mencukupi sebagai pengenal Ahlussunnah Waljama’ah yang sehenarnya, mereka berserta fanatiknya sungguh tersalah dalam menganggap Ahlussunnah Waljamaah sehingga mereka hanya mengikut dari segi pakaian atau tampilan luar saja.

Hanyasanya dikenal AhIussunnah(Sunni) dengan Taqwa secara tersembunyi atau terang-terangan, dan menuruti segala perintah serta menjauhi larangan dan dengan benar pada perkataan dan ikhlas pada amal dan istiqamah menjalankan tugas-tugas fardhu dan sunnah dengan mengerjakan secara sempurna tanpa kekurangan. Dan juga Ahlussunnah dikenal dengan menggosongkan iiwa dari sifat - sifat tercela dan menghiasinya dengan sifat-sifat dan akhlak mulia.

Diantara Karakter Ahlussunnah ialah menyeru manusia kepada Agama Allah SWT dengan penuh hikmah dan nasehat yang baik dan dengan debatan yang paling bagus tidak mencela, melaknat,kasar, keras tetapi dengan penuh kemudahan, lemah lembut, memaafkan. menyampaikan kabar gembira dan ini tidak melenceng dari mengikut Rasul Mulia yang besabda : "Saya tidak di utus untuk mencela dan melaknat!”.

Dan Firman Allah SWT yang artinya Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampun bagi mereka, bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.

Ahlussunnah (sunni) dengan ibarat yang ringkas adalah orang meletakkan kaki diatas di atas kaki Rasulullah. maksudnya mengikuti semua perkataan dan perbuatan sesuai dengan Rasullullah SAW yang membenarkan lisan halnya akan lisan maqal (sesuai perkataan dan perbuatan) serta berakhlak mulia ketika sendiri atau bersama orang lain [sir dan jahhr] dan seluruh tindahkan dan mua’amalah dengan manusia.

Sunni tidak menampak-nampakkan kesunniannya dan Tidak berbangga-bangga karenannya bahkan menyembunyikan sebisanya sebab rasa khawatir dia belum mencapai Ahlussunnah hakiki. Dan Sunni menjauhi diri dari dusta, gosip, mengadu domba Menjauhi cinta dunia yang fana dan hawa nafsu, ridha dan Lapang dada dengan manis pahitnya taqdir Allah SWT dan tidak terlintas Dihati rasa dengki dan Serta melihat dirinya Iebih dari orang lain, kesibukannya Muraqabah (mengintai atau memeriksa) hatinya masuk selain Allah SWT dan mengobati semua penyakit Takabbur,dengki, ujub, loba, Serta menyucikan kotoran nafsu dan Was-was Setan dan meninggalkan banyak berceloteh dan hal sia- sia, juga memelihara dirinya dari syubhat (ketidak jelasan] pada makanan, minuman dan pakaian dan takut melakukan tipu daya pada jual beli dan memelihara hak-hak tetangga, menahan disakiti mereka dan hormat yang besar muslim dan kasih sayang pada yang kecil dan menolong orang - orang lemah dan membutuhkan, mendahulukan kemaslahatan umum dari manfaat khusus, menyambung orang yang memutuskan silahturrahmi dengannya dan memberikan yang tidak memberi apa - apa untuknya, memaafkan kedzaliman orang lain, cinta orang lain seperti dia mencintai dirinya, dan menyandarkan dan menyerahkan oleh Sunni segala kejadian pada AlIah SWT tidak aman dari makar Allah SWT dan tidak putus asa pada Rahmat AIlah SWT bahkan dia Diantara takut dan harap [khauf dan raja'], tidak menganggap diri Lebih suci dan ujub ilmu dan amalnya seperti pada Hadist :

 " Tiap-tiap manusia binasa kecuali orang 'Alim dan orang 'Alim binasa kecuali orang beramal dan yang beramal juga binasa kecuali Ikhlas dan orang ikhlas di atas bahaya yang besar"

(Artinya kadangkala mereka merasa ikhlas padahal belum ikhlas, orang yang tahu dirinya ikhlas itu namanya belum ikhlas)

Demikianlah secuil dari Akhlak Sunni (Ahlussunnah waljama'ah), sifat ini lihatlah pada diri anda wahai saudara Wahabi jika anda demikian maka anda adalah Sunni sejati, jika belum memiliki sifat-sifat tersebut!!! berarti bukan Sunni, takutlah anda menjadi orang yang pandai berkata-kata tapi tidak pandai beramal Firman Allah SWT :

كبر مقتا عند الله أن تقولوامالا تفعلون
"Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.(As-Shaf ayat 3)


2 komentar:

  1. Al-Wahhab itukan termasuk asmaul husna, kok di permainkan sih, dijadikan cap untuk yg buruk2 pula, na'udzubillah.

    BalasHapus
  2. Al-Wahhab itukan termasuk asmaul husna, kok di permainkan sih, dijadikan cap untuk yg buruk2 pula, na'udzubillah.

    BalasHapus