Kamis, 07 Februari 2013

QUNUT SUBUH SEBUAH FAKTA YANG TAK TERBANTAHKAN

Kaum Wahabi membid’ahkan adanya qunut subuh, ketika mereka bermakmum dengan orang yang berqunut, ia melempangkan tangan disaat Imam berqunut, adakah dasar perbuatan yang melempangkan tangan yang seperti demikian itu?
Jawab:
Perbuatan itu tidak berdasar, tentu shalatnyapun tidak syah. Ada 6 alasan yang menyebabkan shalatnya tidak syah.
1.       Mereka mengatakan qunut itu bid’ah. Sedangkan setiap pelaku bid’ah, amalnya menurut mereka sesat dan tertolak. Kalau kita ikuti cara berfikir mereka, maka bermakmum kepada pelaku bid’ah itu tidak syah.
2.       Melanggar syariat. Mereka selalu memakai Quran dan Hadist, maka inilah Hadistnya. Rasulullah SAW bersabda :
اِنَّمَا جُعِلَ الْاِمَامُ لِيُؤْ تَمَّ بِهِ فَلاَ تَخْتَلِفُوْاعَلَيْهِ
Artinya : Hanyasanya dijadikan imam itu untuk diikuti secara sempurna, maka janganlah kalian menyalahinya. (HR. Bukhari & Muslim)
3.      Menambah nambah tata cara shalat berjamaah yang tidak dicontohkan. Kalau orang bertanya, kapankah Nabi SAW berqunut, kami persilahkan untuk melihat dalam buku ini , nah sekarang kami bertanya, kapankah pernah terjadi ketika Imam berqunut sebagian jamaah melempangkan tangannya dibelakang imam?? Jawablah.
4.      Ketika ia melempangkan tangan, berarti ia telah putus dengan imam
5.      Qunut, bukan I’tidal dan I’tidal bukan qunut. Ada 4 hal yang membedakannya yaitu : Bacaan, kelakuan, waktu, dan mengucap amin. Penjelasannya adalah :
1.      Bacaan I’tidal berbeda dengan bacaan qunut.
2.      Dalam qunut menadahkan tangan, sedangkan ketika I’tidal tidak
3.      Waktu qunut setelah I’tidal
4.      Dalam I’tidal, makmum tidak mengucapkan amin.
Ketika ia melempangkan tangannya dengan alas an menunggu imam, berarti ia telah memanjangkan I’tidal ( rukun yang semestinya pendek)
     6.    kalau mereka melempangkan tangan, berarti mereka tidak ikut imam, kalau mereka tidak    ikut imam, mengapa mereka masih menunggunya. Adakah dalil yang membolehkan menunggu imam yang tidak kita ikuti??, kalau bicara dalil jangan tanggung-tanggung.
Kalau mereka mengatakan “Qunut subuh itu bid’ah” kita dapat menunjukkan hadist tentang adanya qunut subuh yang mereka katakan bid’ah itu, tetapi tanyakan pada mereka, “Mana hadist yang membolehkan mereka melempangkan tangan ketika imam berqunut”???, kalau mereka tidak dapat menunjukkan ayat ataupun hadistnya, maka pertanyaan kita adalah :
Siapa yang telah berbuat bid’ah dalam shalat, kita yang berqunut atau mereka yang melempangkan tangan ?
Andaikan ulama’ mereka berbohong dengan mengatakan : hadistnya ada tapi saya tidak menghapalnya, tentu perkataannya memukul balik pendapat mereka sendiri.
Contoh :
Misalkan dia berkata : “ada riwayat yang shahih menjelaskan tentang bolehnya melempangkan tangan ketika imam berqunut”
Jawaban kita : berarti qunut juga termasuk dalam riwayat shahih yang tuan katakan itu juga. Nah, kalau demikian, mengapa kalian mengatakan qunut itu bid’ah?? Padahal anda telah sebutkan hadist tadi, berarti anda telah mengakui ada dalam riwayat yang shahih yang anda sebutkan itu
MELEPAS BELITAN WAHABI ( Karya Abi Maulana Syarifuddin)
Catatan Penting :
Hadist yang mengatakan “Ikhtilaf umatku itu adalah rahmat” itu adalah hadist Maudhu’ (palsu). Hal ini diterangkan oleh al – Hafidz al-Muhaddits Sayyid Ahmad bin Ash-Shiddiq al Ghimari, pada bab, Al Mughayyir al- hadists al Maudhu’ah dalam kitab Al-Jami’ash-Shaghir (hlm 16-17) ia mengatakan bahwa hadists ini Maudhu’ (Palsu)
Jadi dengan demikian jangan nantinya ketika terpojok lalu mengatasnamakan Khilafiah itu rahmat dsb, untuk menyelamatkan diri. Wallahu A’lam.
 INGAT!!! BERHUJJAH DENGAN KELOMPOK WAHBABI INI HARUS DIKLARIFIKASIKAN DULU JANGAN MAU BERALIH KEPADA MASALAH-MASALAH YANG LAIN

7 komentar:

  1. @Admin,
    dari uraian artikel diatas diambil dari buku "MELEPAS BELITAN WAHABI" karya Abi Maulana Syarifuddin, dimanakah dapat dibeli buku tsb dan terbitan penerbit apa ?

    BalasHapus
  2. untuk membeli buku silahkan telepon kami abi medan 085359901179

    BalasHapus
  3. bagus sekali pemaparanya pak..kalau selama ini kami sebagai orang2 aswja selalu dibodoh2kan.katanya ajaran kami cuma ikut ikutan.taklid buta.dengan membaca ini kami jadi tau asal muasal nya.makasih

    BalasHapus
  4. Semoga Ustad Abi Maulana Sekeluarga Senantiasa Dalam Lindungan Allah Subhanahuwataàla Aamiin .
    ini Pencerahan buat kita umat Islam khususnya kita yang melakukan qunut semoga umat islam bersatu dan tidak mudah di adu domba..dengan membidahkan saudaranya...Aamiin..Gn Sindur Bogor

    BalasHapus