Kaum Wahabi membid’ahkan adanya qunut subuh, ketika mereka
bermakmum dengan orang yang berqunut, ia melempangkan tangan disaat Imam
berqunut, adakah dasar perbuatan yang melempangkan tangan yang seperti demikian
itu?
Jawab:
Perbuatan itu tidak berdasar, tentu shalatnyapun tidak syah.
Ada 6 alasan yang menyebabkan shalatnya tidak syah.
1.
Mereka mengatakan qunut itu
bid’ah. Sedangkan setiap pelaku bid’ah, amalnya menurut mereka sesat dan
tertolak. Kalau kita ikuti cara berfikir mereka, maka bermakmum kepada pelaku
bid’ah itu tidak syah.
2.
Melanggar syariat. Mereka selalu
memakai Quran dan Hadist, maka inilah Hadistnya. Rasulullah SAW bersabda :
اِنَّمَا جُعِلَ الْاِمَامُ
لِيُؤْ تَمَّ بِهِ فَلاَ تَخْتَلِفُوْاعَلَيْهِ
Artinya : Hanyasanya dijadikan
imam itu untuk diikuti secara sempurna, maka janganlah kalian menyalahinya.
(HR. Bukhari & Muslim)
3. Menambah nambah tata cara shalat berjamaah yang tidak
dicontohkan. Kalau orang bertanya, kapankah Nabi SAW berqunut, kami persilahkan
untuk melihat dalam buku ini , nah sekarang kami bertanya, kapankah pernah
terjadi ketika Imam berqunut sebagian jamaah melempangkan tangannya dibelakang
imam?? Jawablah.
4. Ketika ia melempangkan tangan, berarti ia telah putus
dengan imam
5. Qunut, bukan I’tidal dan I’tidal bukan qunut. Ada 4 hal
yang membedakannya yaitu : Bacaan, kelakuan, waktu, dan mengucap amin. Penjelasannya
adalah :
1. Bacaan I’tidal berbeda dengan bacaan qunut.
2. Dalam qunut menadahkan tangan, sedangkan ketika I’tidal
tidak
3. Waktu qunut setelah I’tidal
4. Dalam I’tidal, makmum tidak mengucapkan amin.
Ketika ia
melempangkan tangannya dengan alas an menunggu imam, berarti ia telah
memanjangkan I’tidal ( rukun yang semestinya pendek)
6. kalau mereka melempangkan tangan, berarti
mereka tidak ikut imam, kalau mereka tidak ikut imam, mengapa mereka masih menunggunya. Adakah
dalil yang membolehkan menunggu imam yang tidak kita ikuti??, kalau bicara
dalil jangan tanggung-tanggung.
Kalau mereka mengatakan “Qunut subuh itu bid’ah” kita
dapat menunjukkan hadist tentang adanya qunut subuh yang mereka katakan bid’ah
itu, tetapi tanyakan pada mereka, “Mana hadist yang membolehkan mereka
melempangkan tangan ketika imam berqunut”???, kalau mereka tidak dapat
menunjukkan ayat ataupun hadistnya, maka pertanyaan kita adalah :
Siapa yang telah berbuat bid’ah dalam shalat, kita yang
berqunut atau mereka yang melempangkan tangan ?
Andaikan ulama’ mereka berbohong dengan mengatakan :
hadistnya ada tapi saya tidak menghapalnya, tentu perkataannya memukul balik
pendapat mereka sendiri.
Contoh :
Misalkan dia berkata : “ada riwayat yang shahih
menjelaskan tentang bolehnya melempangkan tangan ketika imam berqunut”
Jawaban kita : berarti qunut juga termasuk dalam riwayat
shahih yang tuan katakan itu juga. Nah, kalau demikian, mengapa kalian
mengatakan qunut itu bid’ah?? Padahal anda telah sebutkan hadist tadi, berarti
anda telah mengakui ada dalam riwayat yang shahih yang anda sebutkan itu
MELEPAS BELITAN WAHABI ( Karya Abi Maulana Syarifuddin)
Catatan Penting :
Hadist yang mengatakan “Ikhtilaf umatku itu adalah rahmat”
itu adalah hadist Maudhu’ (palsu). Hal ini diterangkan oleh al – Hafidz al-Muhaddits
Sayyid Ahmad bin Ash-Shiddiq al Ghimari, pada bab, Al Mughayyir al- hadists al
Maudhu’ah dalam kitab Al-Jami’ash-Shaghir (hlm 16-17) ia mengatakan bahwa
hadists ini Maudhu’ (Palsu)
Jadi dengan demikian jangan nantinya ketika terpojok lalu
mengatasnamakan Khilafiah itu rahmat dsb, untuk menyelamatkan diri. Wallahu A’lam.
@Admin,
BalasHapusdari uraian artikel diatas diambil dari buku "MELEPAS BELITAN WAHABI" karya Abi Maulana Syarifuddin, dimanakah dapat dibeli buku tsb dan terbitan penerbit apa ?
untuk membeli buku silahkan telepon kami abi medan 085359901179
BalasHapusbagus sekali pemaparanya pak..kalau selama ini kami sebagai orang2 aswja selalu dibodoh2kan.katanya ajaran kami cuma ikut ikutan.taklid buta.dengan membaca ini kami jadi tau asal muasal nya.makasih
BalasHapusUstadz abi memang pintar
BalasHapusSemoga Ustad Abi Maulana Sekeluarga Senantiasa Dalam Lindungan Allah Subhanahuwataàla Aamiin .
BalasHapusini Pencerahan buat kita umat Islam khususnya kita yang melakukan qunut semoga umat islam bersatu dan tidak mudah di adu domba..dengan membidahkan saudaranya...Aamiin..Gn Sindur Bogor
Dimana mencari buku melepas belitan wahabi
BalasHapusBuku masih ada kah
BalasHapus